Friday 8 January 2016

Lelahku terobati dengan kecantikanmu




Awalnya saya tidak ada rencana untuk muncak di gunung panderman saat pergantian tahun 2016 karena saya sudah punya rencana untuk maen ke sebuah pulau kecil. Namun karena alasan cuaca akhirnya saya pun gagal berangkat dan menuntut saya mencari tempat yang lain untuk menikmati malam pergantian tahun. Setelah mencari referensi tempat wisata yang keren akhirnya saya putuskan untuk mencoba menahlukan puncak basundara yang konon katanya merupakan spot yang paling keren untuk melihat keindahan kota batu dan kota malang dari ketinggian 2046 mdpl ini.


Dengan bemodal bondo nekat dan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber akhirnya saya pun memulai ekpedisi summit basundara di ujung tahun 2015. Perjalanan dari rumah menuju ke gunung panderman membutuhkan waktu sekitar 5 jam dengan menggunakan bus. Setelah melakukan perjalanan jauh dari rumah ke gunung panderman akhirnya saya pun sampai juga di gunung panderman gardu bertulisan “Selamat Datang Di Wana Wisata Panderman Srebet Batu Malang” Rasa lelah selama perjalanan terasa terobati seketika, Setelah melewati gardu masuk saya dan kawan-kawan masih harus berjalan cukup jauh dengan jarak lebih dari 10km dari gardu untuk sampai di pos perijinan untuk mengurus ijin pendakian dan membayar retribusi pendakian. Setelah semua ijin pendakian telah terurus kami sempatkan untuk berselfieria di depan pos peijinan buat kenang-kenangan.









Pendakian Dimulai
Waktu telah menunjukan pukul 17.00 kami tetap mendaki walau di malam hari. Bagi saya baru pertama kali ini saya mendaki diwaktu malam hari, perlu tenaga ekstra untuk mendaki di malam hari selain harus berjalan jauh dan menanjak saya harus bertahan menahan hawa dingin efek dari hujan lebat yang turun. Setelah berjalan selama 3jam dengan melewati hutan pinus yang mencengkam serta tebing-tebing yang licin. akhirnya saya sampai juga di Latar Ombo dengan ketinggian 1600mdpl dan memutuskan mendirikan tenda sambil menunggu hujan reda, karena tidak mungkin kami melanjutkan perjalanan ke puncak dengan keadaan hujan lebat dan gelap.

Menuju Puncak Basundara
Hari sili berganti sang fajar mulai tampak dari balik puncak panderman sebagai pertanda sekaligus penginggat bagi saya dan teman-teman untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. Setelah semua perlengkapan telah tertata rapi saya dan teman-teman langsung melanjutkan perjalanan menuju puncak. Perjalanan dari latar ombo menuju puncak sebenarnya tidaklah berat namun karena keadaan tanah dan bebatuan yang licin efek dari hujan semalam membuat perjalanan menjadi berat Tak jarang juga saya sering terpeleset..
Namun perjuangan yang hebat melawan susahnya medan dan tebing-tebing yang licin membuahkan hasil akhirnya kami sampai juga di Puncak Panderman. Tiang bendera dan papan nama bertulisan Puncak Basundara Ketinggian 2046 Mdpl menyambut kedatangan kami. Rasa syukur dan bangga kami rasakan bisa mencapai puncak dengan perjuangan yang berat. Tanpa piker panjang saya pun meminta bantuan teman saya untuk mengabadikan moments langkah ini dengan kamera smartphone saya. Cekrak cekrik suara kamera menjadi suara pelepas lelah selama mendaki.
Setelah puas berselfieria saya pun berjalan menuju ujung puncak panderman serambi menatap keindahan kota batu dan malang serta mahakarya allah swt berupa gunung arjuna yang gagah. Rasa lelahku terobati dengan kecantikanmu. Saya pun berdoa kepada allah swt. Semoga anak cucuku masih bisa melihat kecantikan nusantara di lain hari.